Kamis, 24 Maret 2011

Pelapisan sosial dalam bidang pekerjaan dan pendidikan


Dalam bidang pekerjaan; jenis pekerjaan dapat digunakan untuk membedakan stratifikasi sosial (lapisan-lapisan sosial). Setelah orang-orang mengembangkan berbagai jenis pekerjaan khusus, mereka menyadari bahwa jenis-jenis pekerjaan tersebut lebih terhormat daripada pekerjaan lainnya. Pada masyarakat primitif, pembuat tombak dan dukun mempunyai status sosial yang tinggi. Seseorang yang bekerja di kantor salah satu jawatan, dianggap lebih tinggi dari pekerja kasar walaupun gajinya kecil.

Dalam bidang pendidikan; kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi karena pendidikan yang tinggi memerlukan uang banyak dan kemampuan lain diantaranya motivasi, kecerdasan dan ketekunan. Dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosial.


Rabu, 23 Maret 2011

Pelapisan sosial dalam bidang sosial dan politik


Dalam bidang sosial, sistem berlapis-lapis di dalam suatu masyarakat ada yang bersifat terbuka dan ada juga yang bersifat tertutup. Bersifat terbuka artinya setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal. Adapun untuk sistem pelapisan sosial tertutup membatasi setiap anggota masyarakat dari lapisan sosial tertentu untuk berpindah ke lapisan yang lebih atas atau ke bawahnya, seperti sistem kasta di India.

Dalam bidang politik. Di dalam kehidupan politik sejak dahulu sampai sekarang, kita mengenal sistem pemerintahan, baik yang berbentuk kerajaan maupun bentuk republik, masing-masing mempunyai ciri tersendiri. Orang-orang yang menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan berfungsi sebagai pengatur kebutuhan masyarakatnya. Oleh karena itu, kedudukan para pejabat pemerintahan memiliki peranan yang besar dalam mengatur mekanisme kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, mereka akan dihormati, disegani, bahkan disanjung-sanjung oleh warganya.

Selasa, 22 Maret 2011

Pelapisan sosial dalam bidang ekonomi


Yang termasuk dalam bidang ekonomi diantaranya jumlah pemilikan kekayaan atau penghasilan. Pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi dikenal dengan sebutan kelas sosial. Klasifikasi kelas sosial umumnya dipergunakan ada tiga, yaitu:
  1. Kelas atas. Untuk mengetahui kelas atas dapat dilihat dari mobilnya yang dipakai, bentuk rumah, jenis atau model pakaian dan jenis olahraga kegemarannya seperti bermain golf dan tenis.
  2. Kelas menengah. Golongan kelas menengah masih sedikit yang memiliki mobil, kalaupun ada terbatas jenis mobilnya dan kebanyakan membeli mobil bekas. Walaupun sudah banyak yang membuat rumah tembok, rumahnya sederhana. Bila golongan menengah menjadi pegawai negeri biasanya golongan dua atau tiga.
  3. Kelas bawah. Untuk mengetahui kelas bawah biasanya orang pengangguran, buruh kecil, buruh tani, rumahnya sederhana dan ukurannya kecil, tidak mampu menyekolahkan anaknya ke pendidikan yang lebih tinggi dan sebagainya.

Senin, 21 Maret 2011

Ukuran dasar sistem pelapisan sosial


Dalam sistem pelapisan sosial terdapat beberapa ukuran dasar, sebagai berikut:
  1. Ukuran kekayaan; seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk pada lapisan teratas (dapat dilihat pada bentuk rumah, bahan dan cara berpakaian, pemilikan sarana komunikasi dan transportasi, kebiasaan mengkonsumsi barang-barang mewah dan sebagainya).
  2. Ukuran kekuasaan; individu/kelompok yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar, menempati lapisan teratas.
  3. Ukuran kehormatan; ukuran kehormatan sering dijumpai pada masyarakat tradisional, yaitu orang-orang tua atau mereka yang pernah berjasa. Ukuran kehormatan mungkin terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati mendapat tempat paling atas.
  4. Ukuran ilmu pengetahuan; sistem pelapisan sosial yang menggunakan ilmu pengetahuan sebagai ukuran adalah masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Walaupun kadang-kadang menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif, sebab yang dijadikan ukuran bukan kualitas ilmunya melainkan gelar/titel yang dimilikinya.

Minggu, 20 Maret 2011

Terjadinya pelapisan sosial dalam masyarakat


Sistem pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi melalui dua proses, sebagai berikut:
  1. sistem pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya
sistem pelapisan sosial ini terbentuk seiring dengan perkembangan masyarakat, sedangkan masyarakatnya sendiri tidak menyadari telah mengkondisikan demikian. Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya biasanya didasarkan pada tingkatan usia, jenis kelamin, kepandaian, keluarga (kepala masyarakat), dan harta atau kekayaan.

  1. sistem pelapisan sosial yang sengaja dibentuk berkaitan dengan pembagian kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi-organisasi formal seperti: pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan yang dalam kegiatannya mempunyai hubungan timbal balik dengan keadaan sekitarnya.

Dalam sistem pelapisan sosial yang sengaja dibentuk terdapat berbagai cara untuk menentukan atau menetapkan seseorang, misalnya: melalui upacara peresmian / pengangkatan / pemberian tanda / lambang kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang disertai dengan ketentuan-ketentuan sesuai dengan hak dan kewajibannya.

Sabtu, 19 Maret 2011

Pelapisan sosial dalam masyarakat


Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa sistem berlapis-lapis dalam setiap masyarakat yang hidup teratur merupakan ciri yang tetap dan umum. Selama di dalam mayarakat ada sesuatu yang dihargai, maka pemilikan terhadap sesuatu yang dianggap berharga itu merupakan bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.

Adanya sesuatu yang dihargai dan dimiliki seseorang dalam kehidupan masyarakat, baik yang bersifat materi maupun non-materi telah menimbulkan penghargaan lebih terhadap hal yang dihargai tadi dibandingkan dengan hal-hal lain yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya sehingga seseorang mendapat posisi yang lebih tinggi. Penghargaan tersebut bisa berupa penghargaan kehormatan, kekayaan, kekuasaan, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Gejala ini diakui oleh setiap individu maupun kelompok masyarakat dan keberadaannya diakui secara sadar maupun tidak.

Pada hakekatnya derajat manusia adalah sama, namun kenyataannya menunjukkan adanya kelompok-kelompok dalam lapisan sosial yang berbeda. Perbedaan atas lapisan-lapisan ini merupakan gejala umum dalam kehidupan.

Sistem pelapisan sosial yang terdapat dalam tiap kelompok masyarakat umumnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
  1. lapisan atas dengan sublapisan atas-atas, atas-menengah, atas-bawah.
  2. lapisan menengah dengan sublapisan menengah-atas, menengah-menengah, menengah-bawah.
  3. lapisan bawah dengan sublapisan bawah-atas, bawah-menengah, bawah-bawah.