Sabtu, 19 Maret 2011

Pelapisan sosial dalam masyarakat


Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa sistem berlapis-lapis dalam setiap masyarakat yang hidup teratur merupakan ciri yang tetap dan umum. Selama di dalam mayarakat ada sesuatu yang dihargai, maka pemilikan terhadap sesuatu yang dianggap berharga itu merupakan bibit yang dapat menumbuhkan adanya sistem berlapis-lapis dalam masyarakat.

Adanya sesuatu yang dihargai dan dimiliki seseorang dalam kehidupan masyarakat, baik yang bersifat materi maupun non-materi telah menimbulkan penghargaan lebih terhadap hal yang dihargai tadi dibandingkan dengan hal-hal lain yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya sehingga seseorang mendapat posisi yang lebih tinggi. Penghargaan tersebut bisa berupa penghargaan kehormatan, kekayaan, kekuasaan, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Gejala ini diakui oleh setiap individu maupun kelompok masyarakat dan keberadaannya diakui secara sadar maupun tidak.

Pada hakekatnya derajat manusia adalah sama, namun kenyataannya menunjukkan adanya kelompok-kelompok dalam lapisan sosial yang berbeda. Perbedaan atas lapisan-lapisan ini merupakan gejala umum dalam kehidupan.

Sistem pelapisan sosial yang terdapat dalam tiap kelompok masyarakat umumnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
  1. lapisan atas dengan sublapisan atas-atas, atas-menengah, atas-bawah.
  2. lapisan menengah dengan sublapisan menengah-atas, menengah-menengah, menengah-bawah.
  3. lapisan bawah dengan sublapisan bawah-atas, bawah-menengah, bawah-bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar