Sistem mata pencaharian. Peneliti etnografi selalu tertarik dengan mata pencaharian suatu suku bangsa, karena mata pencaharian berhubungan dengan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata pencaharian suku bangsa yang masih tradisional umumnya berupa berburu dan meramu, berladang, beternak, menangkap ikan, bertani menetap (pertanian tadah hujan maupun yang sudah menggunakan irigasi). Selain memperhatikan sistem produksi, antropolog juga memperhatikan distribusi modal, tenaga kerja dan distribusi produksi. Penelitian antropologi pada sektor industri dan perdagangan terbatas kepada aspek kehidupan masyarakatnya, bukan pada aktivitas ekonominya.
Organisasi sosial. Agar kehidupan masyarakat tetap aman dan tertib, maka perlu diorganisir dan diatur sedemikian rupa sehingga kesatuan dan persatuan tetap terpelihara. Aturan tersebut dapat berupa aturan dalam keluarga, aturan tentang kekerabatan, pemerintahan dan adat istiadat lainnya yang mengatur hubungan antar sesama anggota masyarakat. Dalam menguraikan suku bangsa, para antropolog tertarik pada organisasi dan susunan masyarakat, pembagian kerja, berbagai bentuk kerjasama (gotong royong), hubungan dan sikap antaranggota masyarakat terutama yang muda ke yang lebih tua, antara rakyat dengan pemimpinnya, atau sebaliknya, sanksi sosial, sistem kekuasaan, lapisan-lapisan sosial dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar